Sabtu, 21 Februari 2015

Gunung Guntur

18 jan 2015

Berawal dari rencana ingin melepas penat tercetuslah ide untuk melakukan pendakian santai ke gunung yang ada di Jawa Barat. Semula pilihan kami jatuhkan pada Gunung Manglayang yang terletak di perbatasan Bandung dan Sumedang/Jatinangor. Diskusi pun berlangsung sengit.. namun entah kenapa, tiba-tiba malah tercetus ide mendaki Gunung Guntur, dan Gunturlah yang jadi pilihan kami saat itu. Kami sepakat  hehe. Dalam waktu kurang dari 3 hari kami mempersiapkan semua logistik yang dibutuhkan selama pendakian. 


Sekitar pukul 20.00 WIB Kita semua packing dan menuju bougenvilleoutdoor (cikutra) untuk meeting point sebelum melakukan perjalanan , oh iya kita berangkat menggunakan sepedah motor dari bandung oke kita perkenalkan teman teman kita ini . bunga , mira , rita , jimmy , sayyid ,dan saya sendiri bayu
 

Sabuki Guntur Huhah
Pukul 07.00 WIB kami mulai berangkat menuju garut dari rumah teman kita di daerah cibiru dengan menggunakan sepeda motor , dan kita berhenti dulu di daerah LELES garut untuk membeli logistik makanan ,sekitar pukul 11.00 kita akhirnya sampai di pom bensin dekat gunung guntur untuk mengisi perut dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah PAK RW , singkat sekitar pukul 12.30 kita siap berangkat dari rumah pak RW menuju daerah penambangan pasir yang terletak di kaki Gunung Guntur. Akses menuju tambang pasir ini sebenarnya cukup mudah. Kita bisa berjalan kaki menyusuri perkampungan, lurus terus sampai area tambang pasir, hanya saja jaraknya cukup jauh (*jauh bangeeeth deh :p). Kalau jalan bisa sekitar 2-3 jam bahkan lebih. Cara lain adalah dengan menumpang truk pasir sampai ke area penambangan. Kami pun memilih nebeng truk pasir. Alhamdulillah sang supir truk berbaik hati memberikan tebengan kepada kami, meski kami harus beberapa kali naik turun truk karena lokasi penambangan mereka berbeda-beda. 



Truk Pasir


Dari area penambangan pasir, kami berjalan menuruni jalan setapak dan menyusuri aliran sungai yang cukup jernih dengan sumber air berasal dari Curug (air terjun) Citiis. Selanjutnya kami memasuki kawasan hutan dengan vegetasi yang cukup rapat. Sesekali kami berhenti untuk menghela nafas dan minum agar tenggorokan tidak kering. Selepas Curug Citiis, trek yang dilalui berupa jalan berbatu yang cukup curam. Beban keril dipundak cukup membuat jalan terasa semakin gontai. Namun, saat berbalik ke belakang, terlihat jelas area tambang pasir dan juga pemandangan kota Garut terbentang luas di bawah sana. Indah.. sungguh indah.:D


Setelah cukup beristiahat dan mengisi persediaan air, kami kembali melanjutkan perjalanan. Kami harus melewati lembahan bekas aliran lahar. Di depan kami sudah terlihat dengan jelas puncak 1 Guntur. Namun, semakin kami melangkah dan mendekat, puncak seolah semakin berlari kencang, jauh meninggalkan kami :(. Trek pasir dan berbatu yang licin dan mudah longsor sewaktu-waktu menjadi tantangan kami saat itu. Namun, kami belum menyerah. Masih ada semangat dan keyakinan bahwa kami bisa sampai di atas puncak sana. *pasang ikat kepala :D


 
Trek berpasir yang terus menanjak dan nyaris tanpa bonus nampaknya membuat kami harus berjalan dengan tempo yang cukup lambat. Waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB. Hujan deras mulai menyerbu kami. Alhamdulillah, ada sebuah pohon cemara yang cukup rindang di trek ini. Kami pun bergegas memasang flysheet dan memutuskan untuk beristirahat agak lama sekaligus memasak dan makan siang di sana.

Pukul 20.00 WIB, kami kembali melanjutkan perjalanan. Yooosh, syeemangaaaat!!!
Perjalanan menempuh trek berpasir dengan kemiringan sekitar 50°-70° disertai guyuran hujan benar-benar menguras energi. *padahal baru aja makan, tapi gak ngaruh, hehe :p. Langkah demi langkah terus kami ayunkan. Trek yang kami lalui seolah tak berujung, puncak sudah di depan mata namun tak sedekat apa yang dilihat. Kami harus terus bergerak supaya badan tetap hangat dan tidak kaku. Canda tawa serta guyonan selalu mewarnai perjalanan kami. Sesekali kami pun beristihat, sekedar untuk meluruskan otot-otot yang kaku. Setelah 2 jam lebih berjuang menjajal trek pasir yang aduhai membuat lutut leklok dan nafas terengah-engah, alhamdulillah akhirnya kami tiba di puncak 1 Guntur yang diselimuti kabut tebal. 



Nongkrong Cantik :D
Kami mendirikan tenda di lembahan yang berada di antara puncak 1 dan puncak 2. Awalnya kami sempat ragu mendirikan tenda di sana, khawatir tenda kami tersapu badai. Maklum saja, di sana tidak ada pepohonan yang dapat melindungi tenda dari terpaan angin kencang. Namun, akhirnya kami mendapatkan spot untuk mendirikan dua tenda di mana di sekitarnya berupa semak belukar. Terlihat juga beberapa rombongan pendaki lain yang mendirikan tenda tidak jauh dari lokasi kami berada.

Hujan dan angin kencang nampaknya setia menemani kami malam itu. Tenda kami sesekali oleng, digoyang badai bahkan sampai membuat tenda kami rembes. Namun, itu semua bukanlah halangan bagi kami. Ada hal lain yang lebih berharga dari itu semua. Canda tawa dan guyonan benar-benar mengakrabkan kami malam itu. Hangat..benar-benar hangat. Mengalahkan dinginnya malam dan badai kala itu. Menu makan malam pun spesial. Ada sosis goreng, tempe-tahu goreng, ala jjs hehe, yummy :9. Seusai makan dan puas cerita ngalor-ngidul, kami beristirahat 

19 jan 2015

Summit?? niat awalnya sih begitu. Summit berburu sunrise di Puncak 2, PUncak 3, . Namun, balutan hangat kantung tidur lebih menggoda sehingga kami memutuskan untuk tidak summit pagi buta. lagipula cuacanya sedikit gerimis dan berkabut, peluang dapat sunrise nya kecil. *alibi bgt ini mah :p hahaha*. 07.00 kami smua bangun, lanjut masak-masak lagi. yeeeeeay! *kegiatan yang paling ditunggu adalah masak-masak :D* .

Gunung Guntur memiliki ketinggian sekitar 2.249 mdpl. Gunung Guntur ini memiliki beberapa puncak, yaitu Puncak 1, Puncak 2, Puncak 3, . Sekitar pukul 08.00 WIB kami mulai melanjutkan perdakian menuju Puncak 2 Guntur. 
Banyak jalur yang bisa kita gunakan untuk menuju puncak 2. Daricamping ground, kami menyusuri trek landai kemudian dilanjut dengan trek yang mulai menanjak dan berbatu. Beberapa ratus meter sebelum puncak, trek berubah menjadi batuan yang sudah lapuk. Di beberapa spot juga terdapat area yang mengeluarkan asap/belerang sehingga kita tetap harus berhati-hati. 

Perjalanan dari puncak 1 ke puncak 2 Guntur memerlukan waktu sekitar 30-45 menit jalan santai. Alhamdulillah, meskipun kami tak mendapatkan view sunrisekami sangat bersyukur atas kesempatan yang Allah berikan untuk tetap bisa menikmati indahnya hamparan alam ciptaan-Nya di atas puncak sana. Masya Allah, begitu indah. "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?". 
Saat tiba di puncak 2 kami disambut kabut tebal disertai angin kencang. Matahari seakan enggan menampakkan dirinya sama sekali. Sebenarnya masih ada puncak 3 (kabarnya ini puncak tertinggi Guntur)  Trek menuju puncak 3 pun sudah sangat jelas. Dari Puncak 2 kita harus menuruni lembahan kemudian trek kembali menanjak dan cukup curam sampai ke puncaknya. Namun karena cuaca yang kurang bersahabat (badai) jadi kami putuskan untuk mendaki sampai puncak 2 saja. Pemandangan dari Puncak 2 yang begitu memesona rasanya sudah cukup membuat kami bahagia.
Kami tak berlama-lama berada di puncak 2. Setelah dirasa puas menikmati pemandangan dari atas sana, kami segera bergegas menuju ke camp danpacking. Alhamdulillah, sekitar pukul 12.00 WIB kami meninggalkan area camp dan puncak 1 Guntur. *Sampai jumpa lagi Guntur, terima kasih untuk berjuta kenangan indahnya :D
Saat turun, cuaca pun cukup cerah. Matahari sudah tak malu-malu memancarkan kehangatannya. Kami kembali menuruni trek pasir yang curam. Tanjakan sosorodotan dan kakarayapan.. :p Kita juga bisa melakukan atraksi lempar keril di sepanjang trek ini..hehe.. Peribahasa bilang "Lempar keril sembunyi di semak, eh harusnya Lempar keril lalu serodotan" :p hahaha

Sebenarnya trek saat turun relatif lebih mudah, karena bisa serodotan :p. Namun tempo perjalanan kami sangat santai, lebih banyak candaan dan senda guraunya. Diperlukan waktu sekitar 2 jam untuk tiba di spot pohon cemara tempat kami memasang flysheet kemarin. Di sini kami kembali beristirahat cukup lama.

Tim kami sempat terbagi menjadi dua. Saya dan sayyid sedangkan sisanya menyusul di belakang. Tempo perjalanan kami pun menjadi lebih cepat. Sekitar pukul 14.00 WIB  tiba di perbatasan antara aliran sungai Citiis dengan area tambang pasir. Kami memutuskan untuk menunggu mereka di sini. Suara gemericik aliran sungai dan nyanyian dedaunan yang tertiup angin menambah syahdu suasana siang itu. Saking merdunya, kami pun seolah dinina-bobokan olehnya. Kami sempat tertidur pulas di sana dan saya terbangun karena ada pendaki lain yang turun dan tanpa sengaja menginjak ranting pohon yang saya jadikan sandaran keril.. 

Karena Sebelumnya ada kasus yang jatuh dari truk pengangkut pasir jadi ketika turun kita semua berjalan kaki dari penambang pasir sampai rumah pak RW , gempor nya kurang lebih 2-3 Jam untuk sampai ke rumah pak RW :D.  




Alhamdulillah kami semua bisa kembali ke rumah masing-masing dengan selamat. Banyak sekali kenangan yang telah diukir bersama. Perjalanan yang sangat berkesan. I love you gengs! :D

***~~The End~~***

Terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas limpahan nikmat dan Rahmat-Nya yang tiada berbatas 
2. Orang Tua Tercinta
3. SABUKI : Jimmy , Sayyid , Bunga , Rita Dan Mira Kalian Luarr biasa gengs. Terima kasih untuk semua kenangan indahnya. Sampai jumpa di trip selanjutnya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar