MENATAP ATAP JAWA BARAT
satubumikita atap jawa barat |
Waktu menunjukkan jam 20.00 WIB. Ketika terdengar teriakan “Cikijing-Cikijing”… Akhirnya… setelah mengunggu kurang lebih 30 menit datang juga angkutan umum ‘minibus Elf’ jurusan Bandung-Cikijing, tanpa membuang waktu kita langsung menaiki angkutan tersebut… Selanjutnya minibus elf itu melaju meninggalkan Terminal Cicaheum dan berkeliling ke beberapa Pasar di Kota Bandung untuk mencari & menjemput penumpang melesat menuju Cikijing Kabupaten Majalengka.
Di Elf Cikijing |
Kurang lebih jam 00.00 kita tiba di Terminal Maja, begitu turun seorang tukang tukang coltbak langsung menghampiri dan menawarkan jasanya untuk mengantar ke Buper Berod yaitu titik awal Pendakian Gunung Ciremai melalui Jalur Apuy, saya tidak menolak tapi saya katakan padanya bahwa kami harus membeli makanan terlebih dahulu… Tukang coltbak itu langsung menunjukan sebuah warung/tukang nasi goreng yang berada di tengah terminal tersebut.
Terminal Maja |
Sepiring nasi goreng lengkap telah habis disantap, selanjutnya dengan menggunakan jasa coltbak tadi kita mulai melaju menuju Pos I Jalur Pendakian Gunung Ciremai, namun sebelum tiba di pos tersebut terlebih dahulu kita tidur di sebuah warung karena kita tidak di ijinkan untuk mendaki di malam hari dengan kesepakatan bersama akhirnya kita tidur di warung tersebut. esok hari nya setelah melakukan registrasi dan mengisi Simaksi di pos pendaftaran pendakian. kita lanjut dengan sarapan gorengan dan kopi di warung tersebut sebelum melakukan pendakian di atap jawa barat tersebut
Setelah puas menikmati pemandangan di pos ini kita mulai melangkah menuju jalur pendakian yang posisinya berada di sebelah kiri. Jalur pendakian ini berupa jalan setapak dan kondisinya masih mendatar, setelah melewati jembatan kayu barulah jalur pendakian mulai menanjak. Vegetasi tumbuhan di sepanjang jalur Pos 1 menuju Pos 2 ini berupa semak belukar dan pohon pinus.
Pos Berod |
Kurang lebih jam 09.00 sy tiba di Pos 2 – Arban. Di Pos ini terdapat bangunan yang cukup luas dan dapat digunakan untuk berteduh atau beristirahat,
Di jalur berikutnya antara Pos 2 menuju Pos 3 kami mulai memasuki vegetasi hutan yang cukup rapat, dan karena hari masih pagi serta cuaca mendung suasana di hutan pun agak gelap, terkadang jalan terlihat jelas namun sesekali kabut yang terbawa angin cukup mengurangi jarak pandang.
Suasana pagi yang masih sepi ini terasa sangat menenangkan… udara yang sejuk, kicau burung dan angin yang berhembus membawa gumpalan kabut membuat perjalanan ini semakin mengasikan…
Jam 11.00 kami tiba di Pos III – Tegal Masawa. Suasana masih dingin dan berkabut, namun tubuh ini sudah basah bermandikan keringat.kicauan burung dan bisikan angin yang berhembus… sungguh tenang dan damai terasa …..
Semangaaaaaaaaaaaaaatttttttttttttt !! |
Setelah sejenak berhenti di Pos 3 perjalanan pun dilanjutkan…, jalur antara Pos 3 dan Pos 4 relatif sama dengan jalur dari Pos 2 ke Pos 3 yaitu hutan yang cukup rapat oleh pepohonan yang sebagian sudah di tutupi lumut yang berwarna hijau… Sebelum tiba di Pos 4 terlebih dulu kami tiba di tanah datar yang cukup luas dan di atas pohon terdapat papan yang bertuliskan Pos III…, bukannya Pos 3 sudah saya lewati… mungkin ini kesalahan penempatan nama pos…
Jam 12.30 kami tiba di Pos IV – Tegal Jamuju, di pos ini kami beristirahat cukup lama, dan untuk menambah tenaga saya makan cemilan yang sudah disiapkan dari rumah. Setelah menghabiskan satu bungkus cemilan kami pun melanjutkan perjalanan…. Jalur dari Pos 4 menuju Pos 5 kondisinya agak sedikit terbuka, bahkan di beberapa tempat kita bisa memandang ke arah puncak dan ke arah kaki gunung. Beberapa batang pohon yang tumbang pun sempat menghalangi jalur pendakian, namun hal tersebut tidak terlalu menyulitkan.
Jam 14.00 tibalah saya di Pos V – Sanghyang Rangkah, pos ini adalah pos yang paling luas dibandingkan dengan pos-pos sebelumnya, di pos ini kita bukan hanya mendengar kicauan burung, tapi kita pun dapat melihat burung-burung tersebut berloncatan di ranting pohon.
Di pos ini kembali kami beristirahat cukup lama sambil mendengar dan melihat burung berloncatan serta menikmati belaian angin.
Perjalananpun dilanjutkan, selepas Pos 5 jalur yang dilewati mulai terbuka, tumbuhan yang mendominasi adalah semak belukar, tidak banyak terdapat pohon yang tinggi namun kita dapat menemukan banyak pohon yang tidak berdaun dan sebagian berwarna kehitaman seperti bekas terbakar, selain itu di jalur ini pun kita dapat menemukan pohon eidelwies. Sebelah kiri jalan setapak yang dilewati adalah berupa lembah, dan diatas pohon di dasar lembah tersebut saya melihat beberapa ekor monyet (lutung) berlarian masuk ke dalam rimbunnya pepohonan.
Sinar matahari yang mulai terik membuat pendakian ini semakin terasa berat hingga membuat saya harus berhenti melangkah setiap beberapa menit berjalan, bahkan di satu tempat dibawah pohon yang cukup rindang saya sempat beristirahat cukup lama karena kelelahan. Selanjutnya kami mulai memasuki jalur berupa bebatuan dan beberapa saat kemudian tibalah saya di persimpangan dimana terdapat penunjuk arah… ternyata ini adalah pertemuan antara jalur Apuy dengan jalur Palutungan.
Di jalur ini kita bertemu dengan 7 orang pendaki yang sedang beristirahat, mereka berasal dari Jakarta dan mendaki melalui jalur Palutungan. Setelah bertukar informasi kami melanjutkan perjalanan, jalan yang dilewati adalah berupa bekas aliran lahar beku dengan kemiringan kurang lebih 450, kurang lebih jam 17.00 tibalah kami di sebuah tempat terbuka yang cukup luas dan terdapat plang bertuliskan Pos VI – Goa Walet.
Goa Walet With Abah |
Di Pos VI ini kami bertemu dengan rombongan pendaki lain yang berasal dari Bandung. Kami berbincang cukup lama sambil beristirahat melepas lelah, ternyata mereka naik sejak hari kemarin melalui jalur Apuy. Tidak lama kemudian datanglah rombongan pendaki yang tadi kami lewati dan mereka pun bergabung bersama kami. Setelah beristirahat cukup lama saya mulai mengeksploitasi daerah tersebut, dan ketika sedang berkeliling dari kejauhan terlihat dua orang pendaki sedang turun dari puncak Gunung Ciremai. Saya menghampiri kedua orang tersebut dan bertukar informasi tentang kondisi puncak Ciremai, dikatakan oleh dua orang tersebut bahwa puncak dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit
Goa Walet |
Berdasarkan informasi tersebut, kami putuskan untuk menggelar tenda di Pos VI ini dan setelah melihat kondisi sekitar saya bersama dengan rombongan pendaki dari Jakarta memutuskan untuk memasang tenda agak turun kebawah di sebelah kanan Pos VI dengan pertimbangan jika terjadi hujan badai maka kami akan sedikit terlindungi oleh rimbunnya pohon eidelwies
Makan Malam Gaiiis |
SUMMIT ATTACK
Waktu menunjukan jam 04.50 ketika kami terbangun oleh bunyi alarm dari HP. Kamipun langsung bersiap untuk melakukan pendakian ke puncak Ciremai. Dengan berbekal sebotol air minum bersama dengan rombongan dari Jakarta kami mendaki menuju puncak Ciremai, dan kurang lebih jam 05.20 kami tiba di Puncak Gunung Ciremai… Alhamdulillah…
Sunrise Pagi itu |
Suasana di puncak saat itu sangatlah dingin, angin bertiup cukup kencang dan kabut menutupi pandangan sehingga kita tidak dapat melihat ke arah kawah, suhu udara saat itu mencapai 90C. Selanjutnya kami berjalan di bibir kawah ke arah kanan menuju jalur pendakian Linggarjati, dan ternyata suasana puncak di jalur pendakian Linggarjati lebih cerah sehingga kita dapat melihat dan memandang ke arah kawah dan sekelilingnya. Sungguh indah sekali… Di Puncak Ciremai saya bertemu dengan banyak pendaki lain, ada yang naik melalui Apuy, Palutungan maupun Linggarjati.
Fly Ciremai |
....suatu saat nanti saya akan kembali untuk menikmati indahnya alammu… indahnya Puncak Ciremai, indahnya Hutan Taman Nasional Gunung Ciremai….
Terima kasih untuk :
- Allah SWT.
- Orang tua tercinta
- Satubumikita
- Gunung Ciremai dengan keindahan alamnya.
- Rekan Pendaki dari Jakarta.
- Kang Adang dan Kang Wawan (Pos Pendaftaran Pendakian TNGC Jalur Apuy).
Catatan :
- Jalur Pendakian Gunung Ciremai jalur Apuy ini cukup menantang, jadi siapkanlah fisik dan mental.
- Sumber air ada di Pos I-Buper Berod dan di Pos VI-Goa Walet(jika musim hujan).
- Jangan merusak hutan dan jangan lupa agar sampah dibawa kembali.
Contak Person di Pos Pendaftaran Jalur Apuy: Kang Adang 085324965044, Kang Wawan 085323389885
- Jalur Pendakian Gunung Ciremai jalur Apuy ini cukup menantang, jadi siapkanlah fisik dan mental.
- Sumber air ada di Pos I-Buper Berod dan di Pos VI-Goa Walet(jika musim hujan).
- Jangan merusak hutan dan jangan lupa agar sampah dibawa kembali.
Contak Person di Pos Pendaftaran Jalur Apuy: Kang Adang 085324965044, Kang Wawan 085323389885
keren kakak. ah kapan ya aku bisa menatap atap jawabarat? :(
BalasHapus