Minggu, 22 Februari 2015

Gunung Tampomas

satubumikita puncak tampomas 
Gunung tampomas adalah salah satu gunung berapi  yang  hanya memiliki ketinggian 1641 dari permukaan laut  dan terletak di propinsi sumedang jawa barat,alhamdulillah Tuhan memberikan kesempatan saya untuk kedua kali menapaki bebatuan gunung tampomas, pendakian  pertama saya ke gunung tampomas ini melewati jalur cibeureum,tepatnya melewati TPA  ( tempat pembuangan akhir)  pemandangan yang sangat menyedihkan tak luput terlihat via jalur ini,penambangan pasir yang saya prediksi  sudah terjadi bertahun tahun lamanya menyebabkan galian pasir yang sangat dalam,kebayang  alam disana akan habis ketika anak cucu kita lahir,menyedihkan sangat menyedihkan…  sayang saya ga sempat mengabadikan galian tersebut   Pendakian yang kedua kalinya ini dilakukan pada Desember 2014 via jalur narimbang Pendakian melalui Jalur Narimbang dapat dimulai dari Jalan Raya Conggeang, Desa Narimbang, Kecamatan Conggeang ,estimasi pendakian via jalur ini hanya 5 jam-an, tapi realisasinya memakan waktu 7,5 jam,hehe kebayang kan betapa nyantainya pendakian kami saat itu, kita akan melewati  sebuah curug yang bernama curug ciputra wangi yang sudah menjadi wana wisata bagi warga setempat, tapi jalur pendakian tak benar benar melewati curug tersebut, jadi saya pun tidak melihat wujud curug  tersebutPukul  06.00 setelah solat subuh, pendakian pun dimulai,kami sempat berhenti untuk mengisi stok air kami tepat  tak jauh dari wana wisata curug ciputra wangi,setelah itu langkah pun kami lanjutkan,tanah tampomas yang lembab kala itu menemani setiap deru kaki kami.sedang asyik nya saya berjalan di perkebunan warga,Ketika itu suasana hening sontak berubah menjadi sesuatu yang sedikit menakutkan,saya dan teman teman di sambut dengan gonggongan anjing anjing pemburu,kontan rasa lelah seketika langsung hilang,hehe  jujur aja gonggongan anjing itu cukup memicu adrenalin saya yang saat itu sudah lemas dan letih. Ga cukup sekali kami di gonggong beberapa ekor anjing pemburu , baru berapa langkah kaki kami menaiki jalur tampomas anjing pun kembali menyambut kami dengan gonggongan mereka , kali ini  saya sudah tidak terlalu kaget seperti awal tadi, lucu juga kaki saya yang sudah gemetretan seperti terpompa untuk cepat melangkah,walau akhirnya anjing anjing tersebut berhasil dijinakkan oleh sang pemiliknya,setelah diketahui kami hanya berniat numpang lewat,kami pun tak menyia nyiakan satu pondok yang berdiri pos dua,disini lah tempat saya dan rombongan melepas lelah dan menenangkan jantung saya yang sedikit terpacu  ulah  anjing anjing penjaga tadi.dasar anjing niyyy ga tau orang lagi kecapean apa.. :p 
Narsis di batu kukus 


Tak jauh dari pos dua yang diberi nama pasir saleh tersebut terdapat sebuah kolam penampung mata air,disitu lah tempat para pendaki untuk dapat melengkapi persediaan airnya.langkah pun kami lanjutkan,dari melewati perkebunan hingga trek yang mulai membatu, ada yang menarik di jalur ini, saya dihadapkan oleh sebongkah batu besar yang dinamakan batu kukus
Dijalur ini kita akan dipertemukan dengan persimpangan dengan jalur yang dari cibeureum,dari sini tulisan puncak sudah menggelitik kami,tapi kok ya puncak gak nampak nampak,hmm…Hari semakin siang posisi jam ditangan sudah menunjukan pukul 11.00 dan prediksi saya diawal mendaki kami akan sampai dipuncak pada siang hari,tapi langkah kami suuper santai hingga kami pun sampai dipuncak sesudah  adzan dzuhur  berkumandang.tak apalah yang penting kami selamat sampai diatas tampomas,
Break dulu Break 


Puncak tampomas dinamakan shanghyang taraje,merupakan sebuah tanah yang lapang,dan terdapat batu menhir yang berdiri tegak disana, waktu saya pertama kali sampai di puncak tampomas saya masih menemukan sajen sajen yang ditaro disekitar batu menhir tersebut, tapi kali ini engga saya temukan satupun sajen sajen seperti kala itu, malah serakan sampah sampah  yang ditinggalkan para pendaki, sayang sekali jika kondisi alam dibiarkan kotor seperti itu,tak pelak 2 atau 5 tahun kemudian kita pun tak akan mendapati keasrian gunung tampomas lagi.
sabuki di puncak tampomas 





Sore hari ketika matahari mulai menghilangkan sinar keemasannya,saya dan kawan kawan berjibaku untuk memasak dan foto foto di puncak tampomas dengan  cuaca yang di tutupi oleh kabut 




ketika puas di atas gugusan tampomas, kami pun bersiap untuk kembali turun, dan kami berinisiatif untuk melewati jalur yang sama dari jalur saat kami naik,  ada yang saya suka dari gunung berapi ini, yaitu kekhasannya dengan jejeran hutan pinus yang menawan,dan pemandangan sadapan sadapan getah pinus yang apik menambah rasa damai saat berada disekitar hutan itu, hutan yang rapi dan selaras dengan keasriannya...aajadi betah

Sabuki Tampomas Huhah ..







Trek Turun

  
Turun bu hati hati




Alhamdulillah kami semua bisa kembali ke bawah dengan selamat. Banyak sekali kenangan yang telah diukir bersama. Perjalanan yang sangat berkesan. I love you satubumikita

***~~The End~~***

Terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas limpahan nikmat dan Rahmat-Nya yang tiada berbatas
2. Orang Tua Tercinta
3. SABUKI : Jimmy, Sayyid ,Tiny,Rita, Ade Bayor,Mang Mbok, Kang Deni,Siti,Rani ,Budi,Yuni,Imam, Kang Emil, Yahya ,Gugum ,Dinda,Giri ,Lisna Dan Keluarga sayyid di nesa narimbang Kalian Luarr biasa gengs. Terima kasih untuk semua kenangan indahnya. Sampai jumpa di trip selanjutnya 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar