Minggu, 30 Agustus 2015

Candi Borobudur

Jalan-jalan ke Yogya tidak lengkap ke Candi Borobudur. Borobudur identik dengan paket wisata ke Yogyakarta, padahal secara administratif candi ini terletak di propinsi Jawa Tengah, tepatnya d Kabupaten Magelang. Namun jarak Yogya ke Boroubudur jauh lebih dekat daripada jarak candi ini ke Semarang (ibukota Jawa Tengah), oleh karena itu candi Borobudur seolah-olah “milik” Yogyakarta.
Dari Yogya kami ke bukit teletubies -> tamansari -> gunung andong memakai mobil  untuk jalan-jalan. Karena masa liburan, kami pun menempuh rute yang cukup panjang ke Kabupaten Magelang. Memasuki Magelang hingga Muntilan kita bisa menyaksikan sisa-sisa lahar gunung Merapi yang meletus pada tahun yang lalu. Batu-batu besar di sungai terlihat dengan jelas masih baru dan berasal dari Gunung Merapi.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, sampailah kami ke kompleks Candi Borobudur. Untuk masuk ke kawasan candi ini harga karcisnya sukup mahal, yaitu Rp30.000/orang. Kita tidak diperbolehkan membawa makanan berat seperti nasi bungkus karena khawatir mengotori atau merusak candi. Kalau membawa minuman masih dibolehkan. Ada petugas yanhg merazia tas pengunjung, jika ada makanan maka harus dititipkan di tempat penitipan tas. Dari tempat parkir kendaraan kita harus berjalan kaki cukup jauh (sekitar 1 km) ke areal candi, lumayan melelahkan juga di tengah cuaca panas terik.
Nah, perjuangan berikutnya adalah menaiki anak tangga yang lumayan panjang itu.

Setelah berjalan mendaki anak tangga, sampailah kami ke bagian atas candi Borobudur. Dari atas candi ini nampaklah lanskap alam Jawa Tengah dengan gunung Merapi di kejauhan.

Di bawah ini foto snapshot beberapa bagian candi yang termasuk keajaiban dunia itu. Melihat Candi Borubudur dari dekat terdecak rasa kekaguman kepada nenek moyang bangsa kita dulu. Sungguh pandai mereka membangun candi Borobudur dengan relief di dinding candi yang begitu detil. Relief itu menggambarkan perjalanan Sang Budha. Sungguh hebat sang arsitek candi yang bernama Gunadarma itu. Meskipun pemeluk agama Budha bukan mayoritas di Indonesia, tetapi keberadaan candi ini dilindungi dan dirawat dengan baik.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar